Pemilihan Pangkostrad Berlarut-larut, Berpotensi Memunculkan Spekulasi Politisasi Jabatan Militer
Pejabat pengganti merupakan teman seangkatan Akmil mencapai 10,5 persen.
Mengingat besarnya jumlah pasukan yang berada di bawah Kostrad, tentunya keberadaan seorang Pangkostrad yang definitif menjadi krusial.
Di tengah maraknya dinamika ancaman, baik internal maupun eksternal, sosok perwira tinggi TNI AD yang fokus untuk memimpin satuan strategis ini dibutuhkan.
Dengan kata lain, sudah semestinya jabatan Pangkostrad tidak dijabat secara rangkap.
Dengan berlarut-larutnya pemilihan sosok Panglima Kostrad yang baru akan berpotensi untuk memunculkan spekulasi politisasi jabatan militer.
Oleh karena itu, rekam jejak penugasan militer akan menjadi salah satu indikator penting untuk meredam spekulasi politisasi jabatan militer.
"Tentu saja Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi sudah aware dengan hal tersebut," pungkas Anton Aliabbas. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!