Pemkot Depok Tak Siap Tangani Banjir
jpnn.com - DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok belum siap mengatasi persoalan banjir yang diwacanakan. Sebab, sampai saat ini perbaikan dari beberapa sektor penting belum juga dilaksanakan seperti pengembalian ahli fungsi ruang terbuka hijau (RTLH), normalisasi puluhan situ, dan penataan drainase.
Akibatnya, memasuki musim penghujan kota penyanggah ibu kota ini akan dilanda banjir.
Hal itu dikatakan pengamat Lingkungan Hidup, Universitas Indonesia (UI) Tarsoen Waryono kepada INDOPOS (Grup JPNN).
”Sudah hampir lima tahun wacana penanganan banjir terus digemborkan Walikota, tetapi apa buktinya belum ada. Jadi pemerintah daerah ini belum siap mencegah masalah banjir," tegasnya.
Tarsoen mengatakan, tidak siapnya Pemkot Depok mengatasi banjir itu karena perencanaan penanganan tersebut tidak dijalankan hingga selesai. Seperti pengerukan atau normalisasi 20 situ yang ada. Dimana, situ tersebut digadang-gadang dapat menampung air yang datang dari kawasan Bogor dan Depok.
Serta perbaikan drainasi di Jalan Margonda, hingga penertiban perumahan yang menggunakan daerah resapan air.
”Alasannya tidak punya anggaran, dan gagal lelang itu saya rasa tidak jadi halangan. Apakah ini tidak cukup menjadi bukti ketidaksiapan antisipasi banjir. Harusnya setiap tahun satu-satu diperbaiki,” kata Tarsoen.
Lebih lanjut, kata Tarsoen, ketidaksiapan Pemkot Depok dalam mengatasi banjir itu karena kurang tersedianya pegawai negeri sipil dibidang tehnik yang ditunjuk memimpin beberapa dinas. Yakni, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim), serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), hingga Badan Lingkungan Hidup (BLH).