Pemuda Ini Menangis Histeris di Depan Jasad Ibunya, Ternyata Hanya Sandiwara
Saat itu tersangka langsung meminta sejumlah uang kepada korban sambil mengarahkan pisau dan mengancam akan membunuhnya jika tidak memberikannya, lalu sang ibu menanyakan pisau itu untuk apa.
Lalu korban berbalik badan hendak membuka pintu depan rumah, sementara tersangka terus meminta uang, kemudian menarik rambut korban dengan tangan kirinya.
Kemudian tersangka menarik kalung yang melekat di leher korban hingga terputus, selanjutnya melemparkan pisau berlumuran darah ke arah sudut dinding dapur dan Ns keluar menuju ke belakang rumah.
Tersangka duduk di atas septik tank dan membersihkan tangan dari noda darah dengan cara menggosokkan tangan ke tanah, kemudian dia berlari ke arah belakang rumah korban yang selanjutnya menuju ke tanggul irigasi dan kembali pulang ke rumahnya dengan berlari-lari kecil.
Sekitar pukul 06.45 WIB, tersangka kembali lagi ke rumah korban dari jalan depan dan kemudian mengetuk pintu serta jendela beberapa kali sambil memanggil korban.
Tersangka kembali masuk ke dalam rumah dengan cara memanjat dinding dapur, setelah berada di dalam rumah Ns menuju jasad korban dan menggeser kepala korban untuk menahan pintu, lalu membuka pengunci pintu depan dari dalam rumah.
Selanjutnya mamanggil saksi tetangga yang tak lain adalah keluarga korban sendiri untuk memberitahukan bahwa ibunya telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Saksi tetangga langsung datang ke rumah korban dan melihat dari pintu depan rumah sudah berdarah, sementara tersangka duduk di ruangan tengah sambil berpura-pura menangis melihat jasad korban.