Penelitian Ini Perlu Dibaca bagi Pesepak Bola Wanita
"Para peserta ditanya seberapa sering mereka menyundul bola rata-rata selama setiap jenis sesi (latihan vs. kompetisi) dan di setiap pengaturan (dalam ruangan vs luar ruang), berapa kali per minggu mereka berpartisipasi dan berapa bulan per tahun mereka bermain sepak bola," tulis para peneliti dalam laporan mereka.
Kemudian para relawan mendapat jenis khusus pemindaian pencitraan resonansi magnetik yang disebut pencitraan tensor difusi. Pencitraan ini bisa menunjukkan kerusakan pada jaringan pada skala yang sangat halus.
Para wanita yang menyundul bola lebih sering memiliki delapan wilayah otak yang menunjukkan kerusakan, sementara pria memiliki tiga wilayah utama kerusakan.
Lebih banyak area otak secara keseluruhan cenderung rusak pada wanita dibandingkan pada pria.
"Volume lima kali lipat dari materi putih yang terkena dampak yang kami identifikasi pada wanita dibandingkan dengan pria menunjukkan beban yang lebih tinggi dari konsekuensi mikrostruktural di header wanita," tulis mereka.
"Temuan kami menambah semakin banyak bukti bahwa pria dan wanita mengekspresikan respons biologis yang berbeda terhadap cedera otak," jelas para peneliti.
Tidak jelas mengapa, tetapi para peneliti telah menunjukkan bahwa perempuan memiliki leher yang lebih kecil daripada laki-laki, yang bisa menyebabkan kepala bergerak secara berbeda, mungkin mengguncang dan merusak otak dengan cara yang berbeda juga. (fny/jpnn)