Penemu Obat Anti DBD Buru Hak Paten
Formav-D, Herbal Anti Demam Berdarah dari KalbarJumat, 12 Maret 2010 – 18:53 WIB
Selanjutnya, pada tahun 2009, Fachrul Luthfi menceritakan penemuan ini kepada rekannya, Ali Riza Haddad yang juga pernah bekerja di perusahaan farmasi. Rekannya itu menyarankan agar formulasi herbal itu dikemas dalam bentuk kapsul dan takaran dosisnya diperhatikan.
“Rencananya kami ingin melakukan uji laboratorium terhadap efektifitas obat tersebut, tetapi mekanismenya sangat panjang dan perlu biaya mahal,” kata suami dari Ratna Sari.
Sementara saat itu di Kalimantan Barat, lanjutnya, pasien DBD terus bertambah dan perlu pertolongan cepat. Atas pertimbangan itu, mereka memutuskan untuk melakukan uji khasiat langsung terhadap pasien yang positif DBD, terutama dari kalangan kerabat atau teman dekat.