Penerbangan Repatriasi Meningkat, Bandara Soekarno-Hatta Terapkan Layanan Berkonsep FIFO
Ia menambahkan di titik antrian guna menjalani protokol kesehatan kini juga disediakan kursi bagi penumpang dengan tetap memperhatikan physical distancing.
“Penerapan FIFO dan penggunaan kursi di titik antrian ini merupakan upaya Soekarno-Hatta dalam melakukan pola pengaturan sehingga physical distancing tetap terjaga," kata dia.
Sementara itu, Kepala KKP Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf mengatakan jumlah personel terus ditambah guna dapat menjalankan protokol secara maksimal.
"Mulai Senin (11/5) ini, jumlah personel KKP yang bertugas di Soekarno-Hatta baik itu di Terminal 2, Terminal 3 dan di UGD Kantor Induk berjumlah total 48 orang per shift. Pada Jumat (15/5) nanti akan kembali ditambah 12 orang per shift sehingga total 60 orang dalam satu shift," paparnya.
Anas Ma’ruf menambahkan sebanyak 15 personel Medical Service Assistance (MSA) PT Angkasa Pura II juga diperbantukan mendukung KKP di Soekarno-Hatta.
Disampaikan, periode April-Mei 2020 sudah terdeteksi lebih dari 40 penumpang penerbangan repatriasi WNI yang memiliki hasil rapid test reaktif terhadap COVID-19. Penumpang tersebut kemudian mendapat penanganan lebih lanjut di RS rujukan di antaranya RS Darurat Wisma Atlet.
KKP Soekarno-Hatta melakukan wawancara, pemeriksaan suhu, tanda dan gejala COVID-19 pemeriksaan saturasi oksigen, dan pemeriksaan rapid test dan/atau PCR, terutama terhadap penumpang pesawat khususnya yang tiba dari luar negeri.(Antara/jpnn)