Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penerbit Buku Anak Unsur LGBT Minta Maaf

Sabtu, 30 Desember 2017 – 11:00 WIB
Penerbit Buku Anak Unsur LGBT Minta Maaf - JPNN.COM
Buku yang diduga mengandung unsur LGBT. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Penerbit Pustaka Widyatama akhirnya minta maaf sehari setelah dipanggil Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Penerbit tersebut diduga mengampanyekan LGBT melalui buku balita berjudul “ Balita Langsung Lancar Membaca” dengan metode BSB (Bermain Sambil belajar) yang ditulis Intan Noviana dan Purnama Andri Murdapa.

Kemarin, perwakilan penerbit itu sudah mendatangi KPAI pada Jumat (29/12).

Menurut Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti, penerbit menjelaskan ketidakhadiran mereka pada Kamis (28/12) karena tidak menerima surat pemanggilan dari KPAI.

Ketika staf KPAI menunjukkan surat pemanggilan dan bukti pengiriman melalui pos, pihak penerbit menjelaskan bahwa KPAI mengirim surat panggilan ke alamat kantor lama yaitu di Kavling Madukisno No. 9 Seturan Utara, Sleman, Jogjakarta, sementara alamat kantor yang sekarang adalah di Jalan Cempaka Putih No. 8 Deresan CTX, Gejayan, Jogjakarta.

"Penerbit mengaku datang ke KPAI atas kesadaran sendiri setelah membaca berbagai pemberitaan di media online pascakonferensi pers KPAI digelar. Penerbit ingin mengklarifikasi segera agar tidak menimbulkan keresahan yang lebih luas di masyarakat," terang Retno dalam pernyataan resminya, Sabtu (30/12).

Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, penerbit mengakui buku yang dilaporkan ke KPAI memang ditulis Intan Noviana dan Purnama Andri Murdapa.

Kemudian buku diterbitkan oleh Pustaka Widyatama pada 2010. Namun, buku Intan yang diterbitkan oleh Pustaka Widyatama hanya satu yang kemudian membuat heboh karena diduga mengandung unsur kampanye LGBT.

Penerbit Pustaka Widyatama mencetak buku untuk balita yang mengandung unsur LGBT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close