Pengakuan 2 PSK ABG, di Daerah Ini Banyak Peminat, Bisa Pasang Tarif Tinggi
Meski banyak akun MiChat yang terindikasi sebagai PSK, akan tetapi Yanto menyampaikan pihaknya tidak bisa langsung menindak semua pemilik akun itu. Lantaran keterbatasan personel. "Tugas kita bukan hanya itu. Kita juga harus menertibkan PKL dan mengawasi eks lokalisasi. Jadi, target akun kami bongkar secara bertahap," bebernya.
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa para PSK online seringkali berpindah-pindah indekos dan penginapan. Sehingga, mereka tidak bisa gegabah untuk melakukan penggerebekan.
"Mereka kebanyakan bukan orang asli Banjarbaru. Di sini hanya mengontrak dan dalam hitungan hari dan pekan mereka bisa pindah kontrakan," ungkapnya.
Seperti halnya dua PSK di bawah umur yang mereka amankan Senin (5/8). Keduanya merupakan warga Banjarmasin dan memilih beroperasi di Banjarbaru.
"Mereka paling berada di Banjarbaru selama tiga hari, lalu pulang ke Banjarmasin. Ketika ke Banjarbaru, mereka beralasan kepada orang tua menginap di temannya," ujar Yanto.
Lalu kenapa para PSK memilih beroperasi di Banjarbaru? Dia menjelaskan, sesuai dengan pengakuan para PSK yang pernah mereka amankan, Banjarbaru dipilih lantaran lebih mudah mendapatkan pelanggan.
"Kata mereka di Banjarbaru banyak peminat. Pendapatan mereka juga lebih banyak di Banjarbaru, dibandingkan di daerah lain," jelasnya.
Sebelumnya, dua PSK online di bawah umur saat diamankan Satpol PP Senin (5/8) tadi, sebut saja Mawar, 14, dan Melati, 17, sama-sama mengaku mematok tarif dari Rp400 ribu. Paling mentok nego Rp100 ribu.