Pengamat: Airlangga-Sandiaga Pasangan Ideal untuk 2024
“Jadi partai sedang menghitung untuk apa mendukung capres menang, tapi parpol terjun bebas atau tidak signifikan (dapat suaranya). Itu yang sebenarnya sedang dihitung parpol,” imbuhnya.
Soal kemungkinan Ganjar atau Sandiaga keluar dari parpol masing-masing untuk bisa diusung parpol lain, Adi melihat hal tersebut sulit untuk terjadi. Sebab, persepsi publik akan menilai bahwa Ganjar dan Sandi ambisius, rela meninggalkan parpol demi maju calon presiden.
Sementara untuk Airlangga, Adi menilai, Menko Perekonomian itu masih harus kerja keras untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitasnya. Dengan cara, banyak tampil di publik dengan bendera Ketua Umum Golkar, bukan sebagai menteri Jokowi.
“Airlangga sangat jarang kelihatan di publik sebagai ketum partai. Airlangga mesti sering tampil ke publik sebagai ketum, kalau sebagai menko insetif dari kerja politiknya, tonenya akan ke Jokowi, sebagai presiden. Limpahan kebaikan yang dilakukan Airlangga akan ke Jokowi,” terang Adi.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Organisasi Sayap Partai Golkar, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Dito Ariotedjo serukan duet Airlangga Hartarto (AH) dengan para tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi versi survei opini publik.
Dito menilai, setidaknya ada 7 tokoh yang berpotensi menjadi calon wakil presiden mendampingi Airlangga. Namun, dia menilai hanya tiga orang yang pas.
"Dari 7 pilihan itu menurut saya Pak AH cocok didampingi Pak Anies, Pak Ganjar dan Sandiaga Uno," kata Dito saat dihubungi merdeka.com, Selasa (21/9). Empat lainnya yang dianggap potensial yakni Gibran Rakabuming Raka, Khofifah Indar Parawansa, Ridwan Kamil dan Muhaimin Iskandar.
Anies hingga kini belum memiliki partai politik. Peluangnya diusung parpol manapun masih terbuka lebar. Sementara Ganjar dan Sandiaga memiliki peluang kecil di parpolnya masing-masing. Ganjar harus bersaing dengan Puan Maharani dan Sandiaga dengan Prabowo Subianto.