Pengamat Benarkan Century Beresiko Sistemik
Senin, 21 Desember 2009 – 17:38 WIB
Kondisi itu, lanjut Tony, memang diperparah karena tidak adanya blanket guarantee. Padahal di sisi lain, negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Australia dan Hongkong sudah memberlakukannya.
Pada saat yang sama, masih menurut Tony, rupiah ketika itu juga terdepresiasi menjadi Rp 12.000 per USD. Sementara, meski Amerika juga mengalami krisis, tetap saja dolarnya menguat. Sebab katanya, orang Amerika yang menanam investasinya di luar, ditarik kembali untuk konsolidasi.
"Akibatnya, terjadi capital outflow karena kepanikan akibat Lehman, sehingga cadangan devisa juga turun drastis dari USD 58 miliar menjadi USD 51 miliar,” ungkap Tony, sembari menambahkan bahwa ISHG juga terpangkas sampai 50 persen.