Penghuni Mess Cenderawasih Bakal Diusir, Abraham Siap Lawan Pemprov Papua
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) Abraham Sridjaja menyayangkan tindakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengusir warganya yang menghuni Mess Cenderawasih.
Pihaknya pun siap memberikan bantuan hukum dan advokasi kepada para korban pengusiran tersebt.
"Sangat disayangkan langkah Pemprov Papua yang berusaha untuk mengosongkan lokasi tersebut secara sepihak dan arogan," kata Abraham usai melakukan pertemuan dengan perwakilan warga Papua di Mess Cenderawasih, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (26/10).
Menurut Abraham, ada sekitar seribu warga Papua yang masih menggantungkan hidupnya dengan menetap di Mess Cenderawasih ini.
Memang mayoritas dari mereka telah mengantongi KTP DKI Jakarta, tetapi bukan berarti tindakan Pemprov Papua bisa dibenarkan. Apalagi, sebagian dari mereka telah menetap sejak era Presiden Soekarno.
"Bahwa Pemprov Papua untuk mengusir warga yang telah menetap lebih dari 50 tahun di tempat tersebut dibutuhkan eksekusi yang hanya dapat dilakukan apabila ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewjisde)," tegasnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) ini menilai seharusnya Pemprov Papua berkoordinasi dengan Pemerintah DKI Jakarta dan mengundang warga untuk duduk bersama dan memikirkan solusi bersama mengingat banyaknya warga yang tinggal di lokasi tersebut.
Namun yang terjadi, provinsi yang dipimpin Gubernur Lukas Enambe ini malah melakukan tindakan sewenang-wenang mematikan air PAM hingga aliran listrik di mess tersebut.