Pengin IPO, Perusahaan di Kaltim Terbentur Persyaratan
Situasi itu, kata Dinda, sebagian besar disebabkan minimnya pemahaman atas pasar modal, termasuk prosedur mendaftar sebagai perusahaan publik.
“Terutama, soal pendanaan bisnis yang sebenarnya bisa dilakukan melalui pasar modal. Kendala itu menjadi pekerjaan rumah bagi kami,” ucap Dinda.
Sosialisasi IPO pun, lanjutnya, tahun ini sebenarnya menjadi fokus utama. Namun, tak mudah dijalankan.
Termasuk memberikan iming-iming keuntungan ketika menjadi perusahaan terbuka.
Akan tetapi, lebih sulit ketimbang mendorong masyarakat terlibat dalam investasi saham.
“Kami akan dorong terus agar mau go public. Ke depan, mungkin komunikasi kami dengan perusahaan potensial di Kaltim akan lebih intens sampai mereka berkenan,” kata Dinda. (aji/ndu/k15)