Pengusaha Batam: Ini Benar-benar Memprihatinkan Sekali
jpnn.com, BATAM - Kedatangan Presiden Jokowi ke Batam, Kepulauan Riau, akan menjadi moment yang tepat bagi kalangan pengusaha untuk menyampaikan unek-unek.
Apalagi, belakangan ini hubungan kalangan pengusaha dengan BP Batam kurang harmonis. Penyebabnya adalah pernyataan-pernyataan pimpinan BP Batam yang meresahkan pengusaha dan masyarakat Batam.
Hal itu disampaikan Ketua Apindo Kepri, Cahya, kepada Batam Pos, Rabu kemarin.
Selain pernyataan BP Batam yang meresahkan itu, Cahya juga mengeluhkan rumitnya birokrasi dan perizinan serta gaduhnya BP Batam dan Pemko Batam.
Menurut Cahya, kondisi ini makin memperburuk iklim investasi di kota industri ini.
Belum lagi, persoalan Upah Minimum Kota (UMK) Batam yang tinggi, membuat pengusaha di Batam makin tercekik.
"Setiap hari saya menerima puluhan telepon bernada pesimistis dan kecewa dengan kondisi ekonomi di Batam," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, Cahya, kemarin.
Menurut Cahya, Batam tidak lagi menarik bagi investasi. Selain perizinan yang sulit, birokrasi yang berbelit, pernyataan petinggi Batam yang sering membuat kegaduhan serta kekisruhan pembagian kewenangan antara BP dan Pemko Batam membuat investor bingung.