Pengusaha Batam: Ini Benar-benar Memprihatinkan Sekali
Belum lagi, kata dia, tingginya nilai UMK Batam yang dinilai tak kompetitif dibanding negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
"Itu membuat Batam semakin dijauhi investor. Sudah tidak ada kekhususan lagi," paparnya.
Cahya membandingkan UMK Batam dengan beberapa negara seperti Myanmar sebesar Rp 940 ribu, Laos Rp 1,5 juta, Vietnam Rp 2,2 juta, dan bahkan Malaysia yang berada di bawah Batam sebesar Rp 3 juta.
"Di negara lain, UMK tidak naik tiap tahun, tapi diputuskan berdasarkan kondisi ekonomi tiap tahun. Kalau kita pasti akan naik tiap tahun," sebutnya.
Tingginya UMK itu dinilai membuat investor menjauh. Padahal, lanjut Cahya, saat ini ada lebih dari 200 ribu orang yang menganggur di Batam.
"Setiap ada (pembukaan) lowongan, ribuan pekerja antre melamar, ini benar-benar memprihatinkan sekali," kata dia.
Karena itu, kata Cahya, di tengah persaingan ekonomi global harusnya Batam segera berbenah mempercantik diri untuk menarik investor.
"Tapi kenyataannya kita malah larut dalam kegaduhan dan saling tuding, saling menyalahkan, kapan kita kerjanya," katanya.(leo)