Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penjelasan Ketua Gaikindo Tentang THR, Semoga Terlaksana

Minggu, 17 Mei 2020 – 22:05 WIB
Penjelasan Ketua Gaikindo Tentang THR, Semoga Terlaksana - JPNN.COM
Ilustrasi GIICOMVEC. Foto: Gaikindo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi mengatakan, tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) dan akan membayar Tunjangan Hari Raya (THR) sesuai kewajiban meskipun industri dan bisnis otomotif sedang dihantam Corona.

Nangoi menjelaskan, beberapa waktu pihaknya telah melakukan diskusi dengan Kementerian Perindustrian untuk membahas terkait masalah bisnis otomotif nasional. Menurutnya, industri otomotif tanah air memiliki daya tahan yang baik selama periode virus Corona.

Hal itu lantaran banyaknya investasi yang masih berjalan, tak terputusnya potensi pasar, jumlah penyerapan tenaga kerja, hingga tingginya permintaan ekspor dan TKDN yang dimiliki.

"Ada tiga mandat dari Kemenperin saat kami diskusi terkahir kemarin. Pertama jangan sampai ada industri otomotif di Indonesia rontok. Kedua jangan sampai ada PHK dan terakhir THR harus dibayarkan oleh semua karyawan," kata Nangoi kepada awak media melalui video virtual beberapa waktu lalu.

Nangoi menjelaskan, industri otomotif tanah air begitu disorot. Jadi, Nangoi berharap jangan industri otomotif ditutup. Sebab jika tutup maka citranya sangat jelek.

"Kami telah komunikasikan dengan teman-teman anggota dan berusaha untuk menjaga agar tidak ada penutupan pabrik otomotif," terangnya.

Nangoi menjelaskan, industri otomotif memiliki rantai atau hubungan keterkaitan yang sangat panjang ke industri lainnya. Bahkan berdasarkan data Gaikindo, sudah ada sekitar 1,5 juta tenaga kerja yang terlibat di industri otomotif.

"Tenaga kerja itu berkerja di sektor perakitan atau assembling, tier 1, tier 2 dan tier 3, outlet dan bengkel resmi serta outlet dan bengkel resmi," papar Nangoi.

Semua itu, lanjut Nangoi, belum termasuk finance company atau leasing serta asuransi. Sehingga bisnis otomotif itu sangat luas sekali.

Berdasarkan data Gaikindo, sudah ada sekitar 1,5 juta tenaga kerja yang terlibat di industri otomotif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close