Penonton Kecewa
Sabtu, 20 Agustus 2011 – 02:02 WIB
![Penonton Kecewa Penonton Kecewa - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/image_not_found.jpg)
Namanya juga persepsi publik? Siapa yang bisa mengendalikan? Siapa yang mudah percaya oleh kata-kata orang yang sedang depresi? Yang sedang labil, dan gampang goyah seperti itu? Kata-kata pecundang, pasti akan dipersepsikan kritis oleh publik. Ingat kata-kata Eric Lennard Bernstein, psikiater Montreal, Kanada, "Seorang pecundang tak tahu apa yang akan dilakukannya bila kalah, tetapi sesumbar apa yang akan dilakukannya bila menang."
Jelas saja, suara-suara Nazaruddin itu menjadi bahan tertawaan tokoh-tokoh Partai Demokrat? Jadi lelucon paling konyol sepanjang dekade ini? Blunder dan menjadi bumerang. SBY pun dengan cepat dan tanpa ragu-ragu, menegaskan dan meminta KPK tetap bekerja profesional, dan Nazar tetap diproses secara hukum yang bersih dan transparan. Kali ini poinnya menjadi 2-1, SBY unggul. Gol pertama menangkap Nazar, gol kedua adalah gol bunuh diri Nazar di gawangnya sendiri.
SBY, Anas, Andi Malarangeng, Angelina Sondakh dan tokoh-tokoh lain yang pernah dia sebut-sebut itu sekarang berada di atas angin. Butuh dua gol lagi, bagi Nazaruddin untuk mengubah keadaan. Dan, itu hanya bisa terjadi kalau kondisinya pulih seperti dulu lagi. Pemberani, tanpa basa-basi, tidak takut, dan tidak mencetak gol bunuh diri lagi!