Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penonton Kecewa

Sabtu, 20 Agustus 2011 – 02:02 WIB
Penonton Kecewa - JPNN.COM
Neneng bisa dijadikan sandera politik dan hukum, untuk memelintir mulut Nazar? Ketiga, publik juga menilai SBY sebagai tokoh yang lemah dan diatur oleh seorang politisi muda yang bernama Nazaruddin.

Namanya juga persepsi publik? Siapa yang bisa mengendalikan? Siapa yang mudah percaya oleh kata-kata orang yang sedang depresi? Yang sedang labil, dan gampang goyah seperti itu? Kata-kata pecundang, pasti akan dipersepsikan kritis oleh publik. Ingat kata-kata Eric Lennard Bernstein, psikiater Montreal, Kanada, "Seorang pecundang tak tahu apa yang akan dilakukannya bila kalah, tetapi sesumbar apa yang akan dilakukannya bila menang."

Jelas saja, suara-suara Nazaruddin itu menjadi bahan tertawaan tokoh-tokoh Partai Demokrat? Jadi lelucon paling konyol sepanjang dekade ini? Blunder dan menjadi bumerang. SBY pun dengan cepat dan tanpa ragu-ragu, menegaskan dan meminta KPK tetap bekerja profesional, dan Nazar tetap diproses secara hukum yang bersih dan transparan. Kali ini poinnya menjadi 2-1, SBY unggul. Gol pertama menangkap Nazar, gol kedua adalah gol bunuh diri Nazar di gawangnya sendiri.

SBY, Anas, Andi Malarangeng, Angelina Sondakh dan tokoh-tokoh lain yang pernah dia sebut-sebut itu sekarang berada di atas angin. Butuh dua gol lagi, bagi Nazaruddin untuk mengubah keadaan. Dan, itu hanya bisa terjadi kalau kondisinya pulih seperti dulu lagi. Pemberani, tanpa basa-basi, tidak takut, dan tidak mencetak gol bunuh diri lagi!

KOK jadi lebay gitu, Din? Ceritanya baru memasuki babak seru-serunya, sudah buru-buru menabuh gong penutup? Kalau kisah seni pewayangan, kasus Nazaruddin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close