Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penyakit Tifus Rentan Memicu Stres?

Kamis, 17 Januari 2019 – 20:45 WIB
Penyakit Tifus Rentan Memicu Stres? - JPNN.COM
Stres. Ilustrasi.

Dari siklus yang cukup panjang tersebut, tak heran bila penderita tifus rentan mengalami masalah kesehatan mental.

Dalam jangka waktu yang dibilang cukup lama, penderita harus menahan diri untuk tidak melahap makanan kesukaannya dan melakukan aktivitas fisik yang digemarinya karena harus melakukan tirah baring atau yang lebih familier disebut bed rest.

Efek terhadap kesehatan mental

Pada orang yang terkena penyakit tifus, masa pemulihan bisa mencapai 2 minggu hingga 1 bulan. Bahkan, bila terjadi komplikasi, penderita harus menjalani bed rest selama 2 bulan lamanya. Menurut dr. Sepri, wajar bila kondisi tersebut kemudian rentan menyebabkan stres.

“Orang yang sakit tifus ini kan harus menjalani bed rest yang cukup lama. Berbagai jenis penyakit yang membutuhkan istirahat total seperti ini kurang mendapat sinar matahari dan tidak memungkinkan untuk melakukan olahraga. Padahal, sinar matahari dapat meningkatkan produksi serotonin dan olahraga atau melakukan hal yang disukai dapat meningkatkan produksi dopamin,” paparnya.

Perlu Anda ketahui, serotonin dan dopamin merupakan kedua hormon yang bekerja dalam menghasilkan perasaan bahagia. Jadi, bila kekurangan keduanya, maka mood pun akan menurun. Kondisi ini sama seperti yang dialami oleh ibu hamil atau orang dengan penyakit kronis yang harus menjalani tirah baring.

Selain itu, dilansir dari Mental Health Foundation, orang yang memiliki masalah kesehatan memang lebih mungkin mengalami stres. Penyebabnya bisa karena penyakit yang dideritanya atau kondisi lingkungan sekitarnya. Biasanya, orang tersebut akan mengalami kecemasan, ketakutan, kemarahan, kesedihan, atau frustrasi.

Itulah sebabnya, bagi sebagian orang, keluar ruangan bisa menjadi cara paling efektif untuk mengatasi stres yang tengah dialami. Termasuk pada orang yang menderita penyakit tersebut.

Sejalan dengan hal di atas, WebMD juga menyatakan bahwa adanya perubahan dalam keseharian turut menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami stres. Dalam hal ini, orang yang sakit tifus tidak dapat beraktivitas seperti hari-hari biasanya dan tidak dapat menikmati makanan kesukaannya, dalam jangka waktu yang cukup lama.

Tifus merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi bakteri Salmonella typhi. Gejala yang muncul bisa berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi, sembelit dsb.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close