Penyaluran Tuntas dan Tepat Waktu, Mensos Juliari Tutup Program BSB
Dengan bantuan ini, diharapkan KPM PKH yang sejatinya juga masyarakat dengan pendapatan rendah, bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya selama pandemi.
Manfaat lainnya, beban pengeluaran keluarga KPM PKH di masa pandemi bisa dikurangi, dan efek dari program ini juga berdampak luas. "Jadi program dampak positifnya langsung terasa oleh KPM,” katanya.
Secara tidak langsung, BSB membuka pasar bagi petani untuk menjual berasnya ke Bulog sehingga kesejahteraan mereka juga meningkat.
Efek domino dari program ini dirasakan juga antara lain oleh para pekerja bongkar muat, tukang ojek, usaha penyewaan perahu, mobil/truk, pekerja dan pengusaha angkutan barang. “Jadi BSB juga efektif menggerakkan perekonomian, " katanya.
Jateng merupakan salah satu provinsi dengan sasaran penerima BSB sangat besar. Totalnya mencapai 1.560.744 KPM dengan jumlah beras sebesar 70.233.480 Kg.
Untuk penerima BSB di Kabupaten Kendal sebanyak 39.719 KPM atau beras sebanyak 1.787.355 Kg. Adapun di Kabupaten Semarang sejumlah 28.730 KPM menerima BSB atau sebanyak 1.292.850 Kg.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan BSB ini. Kepada Perum Bulog, pemerintah daerah, transporter, para pendamping dan semua pihak yang telah membantu," ucap Mensos Juliari.
Untuk penanganan dampak Covid-19, Kemensos melaksanakan program Jaring Pengaman Sosial dengan penyaluran Bansos Reguler, Bansos Khusus, dan Bansos Tambahan.