Penyerang Mapolsek Maro Sebo Ditanya A Jawab B
jpnn.com, JAKARTA - Polisi menduga, pelaku penyerangan terhadap Mapolsek Maro Sebo, Jambi, mengalami sakit jiwa. Dugaan itu muncul karena saat dilakukan pemeriksaan, pelaku justru mengoceh tidak jelas.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen M. Iqbal menjelaskan bahwa saat diminta keterangannya dalam penyerangan terhadap petugas, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan dijawab dengan membingungkan. ”Ditanya A dijawabnya B,” jelasnya di kantor Divhumas Polri kemarin.
Bahkan, petugas berupaya memeriksanya beberapa kali. Hasilnya masih sama, dia menjawab dengan tidak sesuai. ”Sehingga, kami merasa perlu untuk memeriksa kesehatan jiwa dari pelaku,” papar jenderal berbintang satu tersebut.
Rencananya, hari ini pelaku dikirim ke rumah sakit jiwa. Dengan begitu, nantinya dokter akan bisa memastikan bagaimana kondisi kejiwaan dari pelaku. ”Segera kalau bisa hasilnya, kami ingin memastikan apa dibalik semua ini,” papar mantan Kapolrestabes Surabaya tersebut.
Upaya untuk menelusuri kemungkinan kaitan dengan kelompok teror masih belum membuahkan hasil. Namun, saat dilakukan rekam jejak, memang pelaku ini berulang kali berurusan dengan penegak hukum karena penggunaan narkotika. ”Itu saja latar belakang pelaku,” ujarnya.
Apakah rumah pelaku sudah digeledah? Dia menuturkan penggeledahan sudah dilakukan. namun, belum ditemukan adanya indikasi terhubung kelompok teror. ”Belum ada indikasi atribut kelompok teroris yang ditemukan,” ujarnya.
Kondisi ini, lanjutnya, tidak akan membuat petugas kendor. Menurutnya, seluruh jajaran Polri, baik Polda Jambi akan melakukan upaya mengantisipasi aksi teror. ”Patroli bersama dan melibatkan masyarakat menjaga stabilitas keamanan,” terangnya.
Menurutnya, pelaku juga diperiksa soal kemungkinan terpengaruh narkotika saat melakukan penyerangan. Hasil tes urine dan darah akan selesai dalam beberapa hari kedepan. ”Mungkin besok selesai, akan kami sampaikan,” paparnya.