Perampok Sadis Habisi Istri Juragan Besi
Sabtu, 21 Agustus 2010 – 10:47 WIB
Tubuh lelaki asal Madura ini lunglai sembari menangis meraung-raung. Dia langsung memanggil semua kerabatnya dengan menggunakan telepon genggam. Sesekali dia memeluk saudara-saudaranya yang menanyakan ikhwal kejadian tragis yang menimpa keluarganya. Dari matanya terus mengalirkan air mata sembari mencoba bersikap tegar dengan kejadian yang dia sendiri belum bisa mempercayainya. Terkadang tubuhnya direbahkan di sebuah panggung yang sering digunakan untuk tongkrongan para pelanggannya saat bertransaksi jual beli besi tua.
Salah satu saudara ipar korban yang bernama Salam menuturkan dirinya sama sekali tidak menyangka jika keluarganya akan mengalami cobaan yang sangat berat. “Padahal orangnya itu pendiam. Tidak banyak omong,” ucap Salam saat ditemui harian ini di rumah korban.
Nur Azizah, kakak kandung Safruddin yang juga kakak ipar Suhartatik, juga tampak terpukul begitu melihat adik iparnya tergolek tak berdaya tanpa nyawa. Kepada Pos Metro Balikpapan (grup JPNN), dirinya mengaku hubungannya dengan korban lebih dari saudara kandung. “Tidak ada firasat apa-apa. Hanya kemarin dia telepon saya sampai tiga kali. Tapi saya nggak dengar makanya nggak saya angkat,” terang wanita yang terus saja menangis.