Periksa Aspek K3, Menaker Hanif Jajal MRT Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri meninjau kesiapan pengoperasian Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, serta memeriksa peralatan dan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pengerjaan proyek tersebut.
Menaker menilai persiapan MRT sudah 99 persen dan telah memprioritaskan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama pengerjaan proyek. Selama pekerjaan, tidak ada kecelakaan kerja yang signifikan.
"Ini patut diapresiasi pemerintah. Pelaksanaan K3 di MRT memadai dan SMK3 dijalankan dengan baik, selain pembangunan kesadaran di tingkat pekerjanya cukup kuat Bisnis transportasi itu separuhnya bisnis keamanan," kata Menteri Hanif saat menjajal MRT dari Hotel Indonesia-Lebak Bulus-Hotel Indonesia pada pada Senin (25/2).
Hanif menambahkan, dari sisi lapangan kerja proyek MRT juga akan menciptakan efek yang besar. Sejak awal proyek MRT berjalan, telah menyerap 10.000 tenaga kerja. "Multiflier efek adanya MRT juga sangat positif dengan terciptanya lapangan kerja dan mendukung pertumbuhnlan kantong-kantong ekonomi di sekitar area yang dilalui jalur MRT," jelasnya.
Menyoal lapangan kerja baru yang tercipta setelah adanya MRT, Hanif mengaku belum menghitungnya secara terperinci. Namun, setelah MRT nanti beroperasi, diperkirakan menyerap lebih 500 orang tenaga kerja. Untuk vendor supplier jasa keamanan dan kebersihan bisa lebih dari 1.000 orang.
"Tapi di luar itu akan muncul kantong ekonomi baru. Misalnya kos-kosan makin ramai, harga tanah makin tinggi dan warung makin tumbuh. Ini akan menambah penyediaan lapangan kerja baru, " katanya.
Hanif menjelaskan, pihaknya patut berbangga karena dalam waktu yang tidak terlalu lama masyarakat memiliki MRT pertama di Indonesia."Insya Allah tanggal 12 Maret 2019, MRT akan uji coba kepada publik. Jadi akan dimanfaatkan oleh masyarakat sebelum beroperasi secara penuh pada Maret nanti," tuturnya.
Hanif menambahkan, hal yang positif dengan adanya MRT, nantinya bisa membantu memberikan kemudahan transporasi di masyarakat. "Istilahnya kan transformasi kebudayaan juga orang akan dibiasakan mengantre tepat waktu dan orang akan dibiasakan," ungkapnya