Perintah Panglima TNI: Kerahkan Pasukan Serbu Kopassus
jpnn.com, JAKARTA - Mabes TNI mengirim 142 pasukan Kopassus untuk membantu evakuasi Pendaki Gunung Rinjai yang terjebak pasca-gempa Lombok yang terjadi Minggu (29/7) pagi.
Sebanyak 70 di antaranya bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (30/7). Sisanya terbang dari Malang. Menurut Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyk Pusung, pengerahan prajurit Kopassus sesuai perintah panglima TNI.
Setelah mendapat informasi masih ada ratusan pendaki terjebak di Gunung Rinjani, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memerintahkan untuk mengerahkan prajurit Kopassus. ”Saya mendapatkan perintah dari panglima TNI untuk segera menyiapkan pasukan pendaki serbu dari Kopassus,” ucap Lodewyk. Selain pasukan pendaki serbu, Mabes TNI turut menyertakan tim kesehatan dan tim perhubungan.
Lodewyk menyebutkan, seluruh prajurit Kopassus yang dikirim ke Lombok fokus membantu evakuasi ratusan pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani.
”Tugasnya yang pertama mendrop logistik. Kemudian menggunakan alat dan peralatan yang ada untuk bisa mengevakuasi masyarakat atau turis,” tutur dia. Guna membantu pergerakan prajurit Kopassus itu, Kodam IX/Udayana sudah menyiapkan dua helikopter.
Kedua helikopter tersebut, sambung Lodewyk, bisa menjadi opsi untuk dipakai mengevakuasi pendaki. Mabes TNI sengaja mengirim prajurit Kopassus untuk memastikan proses evakuasi ratusan pendaki dari Gunung Rinjani lebih cepat. Sehingga jumlah korban meninggal dunia tidak bertambah lagi.
Sejauh ini, jenderal bintang dua TNI AD itu menyebutkan bahwa hanya satu pendaki yang meninggal dunia pascagempa.
Sebelum prajurit Kopassus dikerahkan dari Jakarta, sambung Lodewyk, Kodam IX/Udayana sudah lebih dulu menggerakan personel dari Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama. ”Digerakan untuk mencari jalan,” imbuhnya.