Peristiwa Politik 2019: 5 Ketum Parpol tak Tergantikan, Ada yang Awalnya Panas
Politikus kawakan yang karib disapa OSO itu terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 2019-2024. Mantan Ketua DPD dan Wakil Ketua MPR itu didaulat secara solid oleh 34 DPD dan 514 DPC Partai Hanura se Indonesia dalam Munas III Selasa (17/12) malam di Golden Ballroom, The Sultan Hotel, Jakarta.
Proses penetapan OSO menjadi ketua umum Partai Hanura berjalan secara demokratis dalam sidang pleno di arena Munas III.
Ketua DPP Partai Hanura Inas Narsullah mengatakan 34 DPD dan mayoritas DPC bulat mendukung OSO menjadi ketum. "Sudah ditetapkan menjadi ketua umum lagi," kata Inas, Rabu (18/12).
Dengan demikian, OSO akan memimpin Partai Hanura selama lima tahun ke depan. Dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Hanura beberapa waktu lalu, seluruh DPD dan DPC Partai Hanura memang sudah merekomendasikan nama OSO sebagai satu-satunya kandidat ketum.
Usai membuka Munas III Partai Hanura, OSO menegaskan bahwa keinginan kader DPD dan DPC mendaulatnya sebagai ketum lagi karena ada komitmen bersama untuk membawa partainya sukses dalam agenda pembangunan dan politik, termasuk pilkada hingga Pemilu 2024.
Karena itu, Partai Hanura mengusung tagline From Zero to Hero, untuk melangkah ke depan. OSO memimpin Hanura sejak Desember 2016 lalu menggantikan Wiranto yang dipilih menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Ketua DPP Partai Hanura Benny Ramdhani mengatakan Munas III menghasilkan sembilan keputusan yang demokratis dan sudah memenuhi kaidah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai, salah satunya adalah menetapkan OSO sebagai ketum.