Perjuangan Pak Kades Temukan Mata Air, Bisikan Gaib Leluhur
Kermat lalu menginisiasi musyawarah rencana pembangunan. Sebagian besar warga tidak berpikir lain kecuali air.
Akhirnya, dana desa tahun 2016 mereka gunakan untuk membangun infrastruktur penyalur air.
Ada jaringan pipa dan tandon besar di setiap kampung. ”Dulu pertama nyambung cuma secuil jari, sekarang sudah 1 dim (seukuran pipa, Red),” kata Kermat.
Dua kepala desa itu berterima kasih, satu kepada para leluhur yang memberikan petunjuk, dua kepada pemerintah yang sudah memberikan bantuan dana. Sekarang kebutuhan air warga sudah terpenuhi.
Hanya, keduanya belum memutuskan untuk memberi nama pada mata air penyelamat mereka.
Kastaman lebih suka menyebutnya ”Sumber Gentong” lantaran petunjuk Eyang Kuncung dan bentuk bukit yang menyerupai cawan raksasa. Sementara itu, Kermat mengusulkan untuk diberi nama ”Tirta Langgeng”. (*/c10/oki)