Perjuangan Tenaga Medis Timika Saat Merawat Pasien Covid-19
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mimika Reynold Ubra mengakui tugas para tenaga medis di ruang isolasi khusus pasien COVID-19 di RSUD Mimika semakin berat dengan penambahan banyak PDP yang dirawat, apalagi rumah sakit milik Pemkab Mimika itu merupakan salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Provinsi Papua.
"Memang ada kendala ketika jumlah pasien dalam pengawasan meningkat, terutama yang menjalani isolasi di rumah sakit maka harus ada penambahan tenaga agar mereka bisa secara bergantian bekerja," kata Reynold.
Sejauh ini, kata Reynold, hampir seluruh tenaga medis yang bertugas di RSUD Mimika maupun pada fasilitas pelayanan Call Center 119 masih sehat. Namun ada beberapa petugas medis termasuk dokter di Mimika ada yang sudah berstatus PDP, ODP, OTG lantaran pernah menjalin kontak dengan pasien positif COVID-19 saat penanganan awal kasusnya di fasilitas kesehatan.
Reynold mengatakan sejak kasus COVID-19 positif di Mimika ditemukan, semua faskes sudah menerapkan prinsip bahwa seluruh pasien yang datang ke faskes harus dianggap sebagai pasien infeksius sehingga semua petugas kesehatan harus mengenakan APD standar satu hingga standar tiga.
Dalam perang melawan penularan COVID-19, para tenaga medis sejatinya ada di pertahanan terakhir.
Garda terdepan dalam perang pandemi ini adalah warga sendiri dengan mempertahankan sikap dan tindakan tetap berada di dalam rumah, dan jika terpaksa keluar rumah hanya untuk urusan yang sifatnya darurat.
Para tenaga medis ini juga seperti pasien yang sementara diisolasi, rindu berkumpul dengan keluarga. Dengan tetap berada di dalam rumah maka akan sangat membantu pekerjaan tenaga medis, setidaknya mengurangi jumlah pasien yang harus mereka tangani. (antara/jpnn)