Permen LH Nomor 12/2012 Antara Investasi dan Konsistensi Pelestarian Sungai
Oleh: HerlinaSebenarnya apabila problematika tersebut ingin diurai, terdapat solusi yang bisa digunakan agar kedua hal itu dapat berjalan beriringan. Misalnya penerapan Eco Printing untuk industri tekstil lokal bisa menjadi solusi.
Teknik cetak yang selama ini menggunakan zat kimia dapat diubah dengan pewarna alami. Eco Printing bisa terlebih dahulu dimulai dari produksi tekstil di tingkat UKM. Ketika UKM kemudian berkembang pesat dan bertambah banyak, maka besarnya permintaan terhadap produk tekstil juga dapat terpenuhi.
Selain itu, penggunaan pewarna sintetik pun bisa berkurang. Selanjutnya, solusi lain yang dapat dipakai yaitu membangun instalasi pengolah limbah komunal sebagai alternatif pengolahan limbah. Apabila dapat diterapakan, maka kualitas air disekitar industri tidak menurun.
Adapun juga pemerintah dan pelaku industri bisa bekerjasama dalam melakukan riset terkait sistem fitoremediasi. Jadi dengan adanya riset tersebut, muncul standar yang jelas dan dapat diketahui di mana letak aliran atau sumber air yang digunakan untuk budidaya tanaman pangan serta perikanan oleh masyarakat sekitar.
Sudah pasti, jika itu diketahui maka dampak dari ekses pencemaran logam berat dan Azo Dyes di sekitar wilayah industri dapat diminimalkan. Apabila langkah-langkah tersebut dapat dilakukan dengan serius, maka Permen LH No.16/2012 tidak perlu diubah dan harapan beriringannya pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan akan menjadi sebuah keniscayaan.(***)
Penulis adalah Mahasiswa Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro