Pernikahan Masal Warga Mualaf Suku Tengger
Susui Anak di Sela-Sela Ikrar Ijab KabulSenin, 02 Maret 2009 – 06:12 WIB
Banyak calon mempelai wanita yang merona wajahnya saat digoda Nanang. Di hadapan calon mempelai wanita yang kebanyakan sudah memiliki anak itu, Nanang kerap melontarkan guyonan-guyonan segar. "Bener ta niki calon suami sampeyan (Benar ini calon suami Anda)," katanya sambil menunjuk foto seorang laki-laki, kepada Mujiati, warga Desa Wonocempokoayu, Kecamatan Senduro.
Kontan saja Mujiati menolak karena foto yang ditunjuk Nanang bukan calon suaminya. "Wah, wah, ora gelem diwehi bojone wong liyan (Wah, tidak mau diberi suami orang lain)," kata Nanang. Mendengar celetukan Nanang itu, Mujiati langsung tersipu-sipu. Apalagi, Nanang melanjutkan godaannya saat menanyakan perasaannya menikah kembali. Tak kuasa menahan malu, Mujiati hanya bisa tersenyum malu-malu.
Begitu juga dengan Juwit, adik Mujiati, yang hari itu akan mendengar ikrar ijab kabul dari laki-laki pasangannya. Karena kedua orang tua mereka masih baru menjadi mualaf, baik Juwit maupun Mujiati menggunakan wali hakim untuk akad nikah mereka.