Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pernyataan Mendikbud Dianggap Dapat Menciptakan Kegaduhan

Rabu, 06 Desember 2017 – 20:49 WIB
Pernyataan Mendikbud Dianggap Dapat Menciptakan Kegaduhan - JPNN.COM
Mendikbud Muhadjir Effendy (batik). Foto: Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Lembaga Analisis Politik Indonesia, Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat khususnya masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mendikbud kata Ramses harus mempertimbangkan berbagai aspek termasuk aspek etis dalam menyampaikan pendapat ke publik, apalagi yang menyangkut harkat dan martabat warga suatu daerah.

"Pernyataan Mendikbud itu memang ramai dibicarakan. Saya kira dari aspek etis dalam komunikasi penting dipertimbangkan pak Menteri agar pernyataan itu tidak menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat khususnya masyarakat NTT," kata Ramses saat dihubungi di Jakarta, Rabu (6/12/2017)

Menurut Dosen Universitas Mercu Buana Jakarta itu, harusnya Mendikbud menyelesaikan permasalahan pendidikan di NTT bukan malah memberikan pernyataan ke publik yang justru membuat pihak lain merasa direndahkan.

Ramses juga menilai, pernyataan Mendikbud justru menelanjangi dirinya sebagai Menteri sebab tidak mampu mendongkrak kualitas pendidikan di NTT.

"Tugas Mendikbud 'kan menyelesaikan persoalan pendidikan termasuk bagaimana tingkat kualitas pendidikan. Kalau ucapkan itu ke publik justru itu menelanjangi dirinya," tegas Ramses.

Diketahui, dalam pernyataannya sebagaimana dilansir sejumlah media online Senin (4/12/2017) dan salah satu Koran Nasional Selasa (5/12/2017), Mendikbud mengesankan bahwa seolah-olah terpuruknya kualitas pendidikan di Indonesia dibandingkan negara lain di dunia, dipicu karena rendahnya kualitas pendidikan di NTT.

Pernyataan ini menyusul fakta di mana Indonesia yang selalu berada di posisi bawah daftar peringkat Program for International Students Assessment (PISA). Tak ingin masuk papan bawah terus, Kemendikbud bakal mengawal proses metodologi pemeringkatan PISA.

Ramses juga menilai pernyataan Mendikbud justru menelanjangi dirinya sebagai menteri, sebab tidak mampu mendongkrak kualitas pendidikan di NTT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News