Pertama di Australia, Bank Sperma dan Sel Telur Gratis untuk Publik Resmi Dibuka
Target donasi yang 'ambisius'
Sebelum pembukaan bank publik ini, perawatan IVF adalah proses yang mahal yang hanya tersedia secara pribadi atau dari donor luar negeri, dengan setiap siklus IVF menelan biaya hingga A$10.000, sementara biaya sperma dan sel telur mencapai A$4.000 per donasi.
Direktur medis klinik City Fertility Sydney Dr Devora Lieberman mengatakan jika berhasil, bank tersebut bisa menjadi "hal yang luar biasa", tetapi dia juga memperingatkan akan kesulitan untuk mencapai target donasi yang "ambisius".
Dia mengatakan menemukan banyak orang untuk menyumbangkan sperma dan sel telur mereka akan menjadi tantangan besar.
"Menemukan donor sel telur bisa jadi sangat sulit… Saya mungkin bisa menghitung dengan dua tangan jumlah perempuan yang secara sukarela mau mendonorkan sel telur mereka kepada orang yang tidak mereka kenal setiap tahunnya," katanya.
"Orang-orang telah mencoba untuk merekrut donor sperma di seluruh Australia selama beberapa dekade, jadi saya tidak tahu mengapa pemerintah Victoria tiba-tiba berpikir inisiatif ini akan lebih berhasil daripada yang sudah dilakukan selama beberapa dekade terakhir.
"Ini masalah besar untuk menyumbangkan DNA Anda … karena Anda berbicara tentang memiliki anak secara genetik di luar sana."
Di Australia, membayar orang untuk menyumbangkan darah, jaringan, sperma atau telur mereka tidak sah secara hukum, yang berarti orangtua yang penuh harapan harus bergantung pada sumbangan sukarela telur dan sperma.
Donor juga harus bersedia dihubungi oleh calon anak ketika mereka berusia 18 tahun, yang menurut Dr Lieberman bisa menjadi alasan lain beberapa orang enggan untuk menyumbang.