Pesan Gus Jazil Saat Menghadiri Rakornas Aspeksindo
Gus Jazil menyebut bangsa ini sudah diindentifikasi dan mengindentifikasi dirinya sebagai negara maritim.
“Kita menyebut diri sebagai poros maritim dunia,” ujarnya.
Jazilul Fawaid juga mengakui seperti itu namun mengacu pada ilmu-ilmu kemaritiman, ternyata diakui bangsa ini belum memiliki kapasitas sebagai negara maritim.
Menurut Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu, bila bangsa ini serius ingin disebut sebagai bangsa maritim maka seratus persen sumber daya alam dan sumber daya manusia dikerahkan ke sana. Belum maksimalnya bangsa ini menggali dan memanfaatkan sumber daya yang ada di daerah kepulauan dan pesisir terlihat dari eksplorasi di daerah kepualaun dan pesisir baru 20 persen.
“Tak heran bila produk dari daerah kepulauan dan pesisir tidak terlalu banyak,” tuturnya.
Saat menghadiri HUT III dan Rakornas Aspeksindo, ia mendorong agar organisasi itu bisa melahirkan kesadaran baru bagi pemerintah dan masyarakat untuk menggeser orientasi dari darat ke laut, perairan, dan pesisir.
“Juga juga mendorong sumber daya yang ada di pesisir dan daerah kepulauan sehingga 100 persen kekayaan di sana bisa dimaksimalkan,” tegasnya. Gus Jazil menyayangkan kekayaan yang ada di daerah kepulauan dan pesisir baru tergarap 20 persen. “Padahal sektor wisata dan budidaya ikan melimpah,” tuturnya.
“Kita kan mempunyai 17.000 pulau,” tambahnya.(jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: