Pesan Ketum PBNU Saat Buka Kejurnas dan Festival III Pagar Nusa
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj membuka Kejurnas dan Festival III di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Jumat (3/1). Acara yang akan berlangsung selama empat hari ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-34 Pagar Nusa.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, dengan ini Kejurnas III Pagar Nusa nasional dibuka,” kata Kiai Said diikuti penabuhan gong.
Kiai Said dalam sambutannya berpesan kepada warga NU umumnya dan para pendekar Pagar Nusa khususnya agar terus membela Islam Ahlussunah wal Jamaah dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab menurut Kiai Said, NU sejak dulu sampai sekarang tetap jadi organisasi keagamaan dan kebangsaan.
"Membela NU berarti membela Islam Ahlussunnah dan nasionalisme Indonesia. Anda NU maka Anda nasionalis. Anda nasionalis, berarti anda kalau agama Islam berarti Ahlussunna wal Jamaah," kata Kiai Said.
Kiai yang juga Pengasuh Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan ini mengatakan bahwa jika ada orang Islam di Indonesia yang tidak memiliki jiwa nasionlisme, maka disebutnya bukan Ahlussunnah wal Jamaah. Sebab sambungnya, ciri khas Ahlussunnah wal Jamaah Indonesia adalah memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.
"Siapa pun warga NU harus siap mati berjuang mempertahankan keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila," tegasnya.
Ia mencontohkan sejumlah kiai seperti Hadrastussyekh KH Hasyim Asy'ari, Kiai Hamid Rusdi, Kiai Ilyas, dan KH Zainul Mistofa yang tidak mau bekerja sama dengan penjajah karena memiliki pendirian yang kuat dalam beragama dan membela tanah air. Atas sikapanya itu, mereka pun disiksa penjajah.
“Ini contoh kecil para santri, para kiai yang berjuang, jihad mempeelrtahankan Republik Indonesia. Oleh karena itu Pagar Nusa khususnya harus selalu siap berjuang membelas Ahlussunnah wal Jamaah dan membela NKRI," ucapnya.