Pesan Menyentuh Arief Poyuono untuk Umat Kristiani: Jangan Kecewa..
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono mengingatkan umat Kristiani Indonesia agar tak kecewa karena tidak diperbolehkan beribadah dan berdoa bersama selama wabah virus corona saat ini.
Pria yang memiliki nama lengkap Fransiskus Xaverius Arief Poyuono itu mengingatkan sejumlah ayat-ayat firman Tuhan dalam Alkitab yang bisa menguatkan umat Kristiani.
"Sebab sesuai firman Allah dalam Injil Yohanes 13 ayat 15 dikatakan 'Sebab Aku (Yesus) telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu," tulisnya dalam keterangan pers yang diterima JPNN.com.
Menurut Arief, Yesus mengajarkan tentang cara beribadah dan berdoa yang benar karena itu umat Kristiani bisa mengikuti perkataan Yesus.
"Seperti yang tertulis dalam Matius 6:5 sudah tertulis, 'Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Pada Matius 6:6,--"Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi dan akan membalasnya kepadamu. Pada Matius 6:7,---"Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata, doanya akan dikabulkan," sambungnya.
Menurut Arief, adanya wabah virus Corona di dunia saat ini merupakan penggenapan dari perkataan Yesus Kristus 2000 tahun lalu yang tertulis dalam Injil Perjanjian Baru.
Karena itu, umat Kristiani saat ini diingatkan untuk lebih intens lagi berhubungan dengan pribadi Allah di rumah masing -masing untuk beribadah dan berdoa bersama keluarga.
"Dan bila kita sudah bisa mengerti dan menyadari perkataan Yesus yang menguatkan iman kita dalam beribadah atau berdoa, barulah kita melakukan ibadat di Gereja untuk saling menguatkan satu sama lain dalam iman kepercayaan kita terhadap Juru Selamat dan Tuhan Kita Yesus Kristus. Situasi darurat seperti saat ini hendaknya mengingatkan ajaran-ajaran Kristus yang mungkin selama ini terlupakan dalam gemerlap ibadah agama yang rutin kita lakukan," tambahnya.