Peserta Literasi Digital Bandung Diminta Cerdas & Mengekspresikan Pancasila di Medsos
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) bersama Keuskupan Agung menggelar kegiatan Literasi Digital di Ballroom Hotel Ibis Bandung Trans Studio, Bandung, Minggu (23/9/2023).
Acara ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan kemampuan literasi digital nasional yang berfokus pada 4 (empat) pilar, yaitu: digital skill, digital safety, digital culture dan digital ethic.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo RI, Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan, perkembangan teknologi digital membawa dampak positif maupun negatif dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa contoh dampak negatif yang timbul adalah pencurian data pribadi dan penyebaran hoaks.
Sejatinya, literasi digital merupakan kemampuan dasar yang wajib kita miliki agar kita dapat memanfaatkan teknologi digital secara efektif dan efisien saat menggunakan teknologi tersebut khususnya dalam meningkatkan produktivitas sehari-hari.
"Literasi digital juga penting untuk meningkatkan keamanan digital dan menghindari risiko seperti penipuan, phising dan pencurian identitas. Selain itu literasi digital dapat membantu kita mengakses informasi dan memanfaatkan informasi tersebut dengan baik dan benar," kata Bonifasius Wahyu Pudjianto.
Sekretaris Eksekutif Komsos KWI, RM. P. Anthonius Steven Lalu mengatakan, perkembangan teknologi merupakan sebuah anugerah karena hidup sehari-hari menjadi makin produktif.
Selain itu, Gereja Katolik ingin menggunakan teknologi untuk menyebarkan Sabda Tuhan. Namun, hal ini tidak dapat dicapai tanpa adanya kolaborasi dengan berbagai pihak.