Peserta WHV Mungkin Tak Lagi Butuh Petani Setelah Aturan Visa Diubah
"Kami sudah kekurangan tenaga kerja, sehingga mengizinkan backpacker untuk bekerja 88 hari di sektor pariwisata atau perhotelan hanya akan semakin memperburuk masalah ini," katanya.
Federasi Petani Nasional (NFF) juga mengkritik langkah tersebut karena kemungkinan akan mengurangi tenaga kerja yang tersedia, terutama bagi petani di wilayah utara dan daerah terpencil.
Ketua NFF, Tony Mahar mengatakan perubahan itu terutama akan merugikan industri peternakan sapi di wilayah utara, yang selama ini mempekerjakan para 'backpacker'.
Dia mengatakan langkah itu telah membatalkan hubungan positif setelah pengumuman visa pertanian baru.
"Keputusan terakhir ini membuat frustrasi para petani karena sepertinya Pemerintah mencoba memberi dengan satu tangan dan menerima dengan tangan yang lain," kata Tony.
Asosiasi Petani Wilayah Utara mengaku kaget dengan "langkah pemerintah federal untuk melemahkan kemampuan industri pertanian mengamankan pekerja pertanian".
"Keputusan [Menteri Imigrasi] Alex Hawke merupakan pukulan telak bagi industri yang sudah kesulitan mencari tenaga kerja akibat penutupan perbatasan dan kekurangan pekerja nasional," kata ketua asosiasi, Paul Burke.
Menteri Alex telah dihubungi untuk dimintai komentar.