PHRI Titip Pesan kepada Prabowo Soal Calon Menteri Pariwisata Idaman
"Indonesia hanya urutan kelima, padahal idealnya kan keduanya menang. Walaupun performa bagus, tetapi industri tidak sehat, tidak akan bisa juga kita men-trigger (memicu) pasar," ujarnya.
Dirinya pun menyoroti regulasi sebagai kunci untuk memperbaiki kesehatan industri pariwisata. Ia mencontohkan bahwa sektor perhotelan di Indonesia membutuhkan kebijakan yang jelas terkait standar usaha hotel.
“Kita punya standar usaha hotel di UU 10/2009, yang diturunkan ke PM 53. Namun, dengan adanya UU Cipta Kerja, aturan itu tidak lagi bersifat mandatory,” jelasnya.
Dia berharap agar pemerintah melalui menteri yang terpilih segera mengambil kebijakan untuk memberikan pedoman klasifikasi hotel, mengingat saat ini belum ada pedoman yang konkret.
"SNI Hotel dan SNI CHSE memang ada, tapi siapa yang mau pakai itu?," ungkapnya.
Maulana juga mengingatkan bahwa birokrasi harus memahami kondisi lapangan agar regulasi yang dibuat dapat diimplementasikan dengan baik. Kalau birokrasi tidak melihat fakta di lapangan, ini akan jadi masalah besar saat implementasi.
Alan turut meyakini bahwa Presiden terpilih, Prabowo Subianto sudah memiliki gambaran siapa yang akan ia pilih untuk menjadi Menteri Pariwisata.
Dengan salah satu permasalahan yang harus diselesaikan adalah perbaikan regulasi terhadap operasional Online Travel Agent (OTA) asing.