Pilih Tahlilan Ketimbang Selamatkan Nyawa
Kamis, 28 Oktober 2010 – 07:07 WIB
Warga juga bertahan di gunung tersebut karena tokoh panutan mereka belum menampakkan tanda-tanda bakal mengungsi. Misalnya, Mbah Marijan, juru kunci resmi Merapi dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang tetap bertahan di rumahnya hingga saat-saat terakhir. Ada juga Mbah Ponimin yang dituakan oleh warga kawasan Kaliadem.
Karena itu, warga cuek saja terhadap data-data ilmiah bahwa Merapi bisa sewaktu-waktu meletus dan mengancam nyawa. Mereka tak peduli bahwa secara ilmiah, Merapi adalah gunung yang paling aktif di dunia.
Warga juga enggan turun karena memikirkan harta benda. Terutama ternak. Bila mengungsi, siapa yang akan mengurus ternak-ternak itu" Bagaimana kalau ada yang mencuri" Padahal, ternak tersebut adalah harta yang paling berharga bagi sebagian warga lereng Gunung Merapi.