Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pilkada Sleman: PDI Perjuangan Masih Menjadi Partai Seksi untuk Kendaraan Politik Para Calon

Jumat, 17 Mei 2024 – 23:16 WIB
Pilkada Sleman: PDI Perjuangan Masih Menjadi Partai Seksi untuk Kendaraan Politik Para Calon - JPNN.COM
Sejumlah tokoh seperti Harda Kiswaya, Danang Maharsa, dan Kustini Sri Purnomo akan bertarung di Pilkada Sleman 2024 nanti. Foto: source for jpnn

Kendati, di Pilkada 2024 ini, Wakil Bupatinya, Danang Maharsa maju sebagai bakal calon Bupati, Ia mengaku komunikasi dengan wakilnya tersebut masih terjalin sangat baik.

"Komunikasi dengan Mas Danang baik. Beliau kader dan maju Bupati ya, karena memang kadernya PDIP. Tidak salah. Karena partai besar. Kalau di pemerintahan ya baik. Komunikasi juga baik. Jika saya tidak bisa, maka beliau yang menggantikan. Komunikasi terus, sejak dahulu. Tidak ada merasa saling bersaing," katanya.

Namun, yang menjadi saingan terberat Kustini untuk mengantongi rekomendasi PDI Perjuangan bukanlah Danang, melainkan Harda Kiswaya, mantan Sekda Sleman yang sudah mendaftar terlebih dulu. Selain elektabilitasnya termasuk yang tertinggi, Harda merupakan putra daerah asli Sleman.

Menjadi sosok yang merakyat memang tak banyak orang punya karakter ini. Biasanya orang-orang yang berangkat dari akar rumput lebih banyak menyentuh masyarakat dan mendapat dukungan penuh dari warga.

Berkas pendaftaran Kustini di Partai PDI Perjuangan diterima langsung oleh ketua DPC, Koeswanto. Menurut Koeswanto, dirinya merasa terhormat dan bangga, Kustini Sri Purnomo, yang merupakan bupati petahana di Pilkada 2024 mendaftar balon bupati melalui partainya.

Koeswanto menjelaskan, setelah menerima berkas pendaftaran, para bakal calon akan diproses seleksi di tingkat DPC. Kemudian berlanjut ke DPD DIY dan DPP PDI Perjuangan.

"Setelah itu dari DPP memberikan surat tugas kepada calon yang dianggap bisa mewakili PDIP untuk berkomunikasi politik dengan parpol lain. Setelah itu kemudian diberikan surat keputusan," kata Koeswanto.

Sementara, Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY, Totok Hedi Santosa mengatakan, hingga saat ini PDIP fokus untuk melakukan evaluasi, survey dan riset secara internal menyikapi dinamika politik yg berkembang pesat.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sampai hari ini masih dianggap seksi untuk dijadikan kendaraan politik para calon pemimpin daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA