PKL Tanah Abang Pertanyakan Kesiapan Kios Blok G
Yakin Tak Akan Lama Bertahan, Bakal Turun Lagi ke JalanMenurutnya, kesalahan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ada pada pemilihan tempat untuk relokasi. Pasalnya, tidak ada pembeli yang mau untuk berbelanja di Blok G.
Permasalahan utama gedung blok G, ujar Andi, adalah tidak tersedianya lokasi parkir mobil. Selain itu, tempat tersebut kerap tergenang banjir bahkan saat tidak ada hujan.
"Lokasinya juga nggak bagus, di ujung paling jauh. Pembeli pasti lebih milih belanja di toko Blok A atau Blok B langsung yang lebih dekat dan ada tempat parkir," papar pria yang berjualan tas ini.
Andi lebih memilih tetap berjualan di bahu jalan daripada harus pindah ke Blok G. Jika nantinya pemprov benar-benar menggusur lapaknya, maka ia akan berjualan di lokasi lain di luar Tanah Abang.
Hal yang sama diungkapkan PKL Kebon Jati lainnya, Pedro. Meski pemerintah memberi fasilitas gratis sewa di Blok G, ia akan tetap memilih untuk berjualan di jalanan.
"Di sini walaupun bayar mahal tapi pedagang nggak keberatan karena ada pembeli. Buat apa murah, gratis kalau nggak laku, ya pasti rugi juga. Yakin saya nggak akan laku karena sudah dua kali dicoba pindah ke sana," ucap Pedro. (dil/jpnn)