PKS Balik Menunggu Presiden
Soal Reshuffle, Rapimnas Serahkan ke Majelis SyuroMinggu, 16 Oktober 2011 – 09:17 WIB
Menurut Mardani, pernyataan keras dari sejumlah tokoh PKS terkait reshuffle"seperti Sekjen DPP PKS Anis Matta, Wasekjen Mahfudz Siddiq, dan Wasekjen Fahri Hamzah, adalah wajar dalam konteks parlemen. Mereka semua kebetulan memang duduk sebagai anggota DPR. Anis Matta, misalnya, sempat menuding kalau reshuffle hanya fund raising saja. "Jadi, itu medannya memang di perlemen. Bagian dari pengawasan dan menarik perhatian kepada publik," katanya.
Pakar komunikasi politik UI Tjipta Lesmana menyindir argumentasi Mardani tersebut. "Ini bukti lagi, kadang-kadang politik penuh kemunafikan, yang di sana ngomong begini, yang di sini ngomong begini. Padahal sama "sama di partai. Akhirnya, publik bingung yang betul yang mana ini," kata Tjipta.
Menurut dia, sejumlah tokoh PKS yang berbicara "keras" mengenai reshuffle merupakan pejabat struktural partai. Bahkan, tergolong elit puncak. "Anis Matta itu Sekjen, nomor dua di partai. Bagaimana pernyataannya dianggap pribadi," ujarnya. Tjipta menegaskan, dari pendekatan, komunikasi politik apa yang keluar dari tokoh parpol atau kader PKS bisa diartikan sebagai tekanan PKS kepada Presiden SBY.