Please, Jangan Percaya Video Berjudul Kapolda Memprovokasi FPI
jpnn.com - JAKARTA - Video tentang Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan yang sedang berdialog dengan pedemo tengah jadi viral lantaran dianggap kontroversial.
Dalam video itu, Iriawan meminta massa Front Pembela Islam (FPI) agar menyerang kelompok Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dia menegaskan, anak buahnya jadi korban karena massa HMI.
Namun, Polda Metro Jaya menepis anggapan yang menyebut Iriawan memprovokasi massa. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi mengatakan, komandannya justru sedang menagih janji massa untuk berunjuk rasa secara damai.
"Pertanyaan tersebut bukan dimaksudkan untuk menghasut. Sebab, dilontarkan justru setelah kerusuhan selesai," kata Awi usai acara pengarahan kondisi negara terkini Presiden Joko Widodo di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/11).
Menurut Awi, sudah ada perjanjian secara lisan antara Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dengan Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksamana. Salah satu perjanjian yang disampaikan Habib Rizieq adalah Aksi Bela Islam II akan berlangsung damai.
"Habib ngomong menjamin tidak ada kerusuhan. "Nanti laskar saya yang akan mengamankan pendemo, kalau ada yang rusuh. Laskar saya yang akan menangkapnya. Polisi tidak boleh masuk," ucap Awi menirukan janji Habib Riziek saat ditemui Iriawan dan Teddy.
Sementara faktanya, sambung Awi, demo yang awalnya damai berakhir dengan ricuh. Karenanya, Iriawan menagih janji Habib Rizieq dan massa FPI.
"Itu sudah komitmen khusus makanya Kapolda ngomong itu. Kan mereka wanprestasi (inkar janji, red) itu. Malah dipelesetkan, kapolda memprovokasi," tegas Awi.