Polda Metro Perintahkan Tembak Jambret di Tempat
jpnn.com - JAKARTA - Selain tawuran, salah satu hal yang membahayakan di jalanan Jakarta adalah jambret. Selama Januari–November, ada 513 kasus jambret yang terjadi. Jika dirata-rata, 50 kasus jambret terjadi setiap bulan atau lebih dari satu kasus tiap harinya. Karena itu, Polda Metro Jaya bakal mengambil langkah tegas.
Jumat (5/12) adalah hari yang membuat M. Ikhsan trauma. Sebab, Andrea Salma, rekan kerjanya di sebuah perusahaan asuransi meregang nyawa saat dijambret dua orang penjahat di Pancoran.
"Kami kebetulan lembur. Saya memang berniat mengantarkannya karena sudah pukul 23.00," katanya.
Nah, sesampainya di Pancoran, tiba-tiba ada dua orang yang berboncengan mengendarai Kawasaki Ninja memepet Ikhsan. Melihat gelagat tidak baik, dia berusaha menghindar. Namun, seorang penjahat langsung menarik tas Salma. Kontan, perempuan 39 tahun tersebut langsung jatuh dari motor. Nahas, kepalanya menghantam jalan dengan keras. Setelah koma selama dua hari, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Namun, Salma bukan satu-satunya korban. Berdasar data polisi, ada sekitar 300 korban luka ringan, berat, hingga tewas karena penjambretan.
"Jambret telah merajalela di Jakarta,’’ kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto.
Selain angkanya terus naik dari 5 persen hingga 10 persen per tahun, para penjahat juga semakin berani.
’’Demi tas saja, mereka membacok korbannya,’’ tambahnya.
Karena itu, Rikwanto mengatakan, pihaknya memerintah jajaran untuk menyelenggarakan Operasi Cipta Kondisi mulai Senin (15/12). Polisi berseragam maupun yang berpakaian preman akan lebih banyak melakukan kegiatan penggal jalan. Artinya, mereka turun ke jalan untuk langsung menindak penjambret.