Polemik Bupati Terpilih Sabu Raijua Jadi Momentum Perbaikan Data Kependudukan
jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo menilai polemik kewarganegraan ganda dari bupati terpilih Sabu Raijua Orient P Riwu Kore adalah salah satu masalah besar yang dihadapi bangsa ini yaitu masalah akurasi data.
“Ini adalah sebuah akibat dari kelalaian kita karena lemahnya dalam hal administrasi,” kata Romo Benny saat berbicara dalam diskusi bertajuk “Polemik Bupati Terpilih Sabu Raijua: Bagaimana Solusi dan Upaya Hukum Apa yang Akan Dilakukan” yang digelar Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN) di Jakarta, Selasa (9/2/2021).
Romo Benny menekankan pentingnya melakukan perbaikan administrasi dan data kependudukan di masa mendatang.
“Di sinilah pentingnya sinergi lembaga negara, termasuk KPU untuk memperbaiki data-data itu sehingga data menjadi kekuatan kita untuk mengoreksi kebijakan-kebijakan negara,” tegas Romo Benny yang juga Pendiri Setara Institute ini.
Lebih lanjut, Romo Benny mengkritik lemahnya pengelolaan data dan administrasi.
“Kita tidak mampu secara tepat dan secara cepat untuk mengantisipasinya. Maka ke depan dengan kemajuan IT dan teknologi bisa diatasi. Di sinilah perlunya proaktif dari lembaga-lembaga termasuk KPUD dan Bawaslu,” tegas Romo Benny.
Romo Benny mendorong agar problem mendasar mengenai data kewarganegaraan segera diperbaiki. “Jika masalah data tidak segera diselesaikan maka akan selalu muncul,” kata Romo Benny.
Di tempat yang sama, Koordinator TPDI Petrus Selestinus melihat polemik Bupati Terpilih Sabu Raijua menunjukkan adanya kekosongan di dalam UU Nomor 10/20216 Pilkada.