Polisi Buru Jaringan Ferry
Sempat Akan Kabur Ketika di KLMinggu, 29 Juni 2008 – 08:20 WIB
Namun dia enggan mengungkapkan bukti-bukti tersebut. ”Nanti saja di pengadilan,” katanya. Dia lantas menyebut Ferry menjalani penahanan selama 20 hari untuk pemeriksaan.
Abubakar menjelaskan, dalam upaya penangkapan, petugas telah mengawasi Ferry sejak berada di Tiongkok dalam rangka mengikuti program Tentative Program of China ASEAN Youthcamp yang diselenggarakan 18 Juni-25 Juni 2008. Ferry dan rombongan berada di Guangzhou pada 23 Juni sampai 24 Juni 2008. Dari Guangzhou, Ferry lalu berangkat menuju Zhen-Zhen pada 25 Juni hingga 26 Juni 2008.
Dari sini, Abubakar mengatakan, pihaknya mencium gelagat Ferry hendak melarikan diri. Sebab, 16 orang yang menghadiri undangan All China Youth di Ghuangzhou, Ferry masuk dalam manifes pesawat dengan rute penerbangan Ghuangzhou-Nanning-Jakarta pada 27 Juni. Namun, dari pengecekan dua penyidik Polri yang dikirim ke Tiongkok, Ferry tidak ikut naik pesawat tersebut. Dia justru mengubah rute penerbangan dari Ghuangzhou ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Dari informasi tersebut, Bareskrim Polri lantas menghubungi Liasion Officer (LO) Polri yang berada di Malaysia. ”Kami minta bantuan kepolisian Diraja Malaysia dan petugas migrasi Malaysia bahwa Ferry merupakan orang yang dicari,” terang Abubakar.
Langkah tersebut membuahkan hasil. Meski telah mendarat pukul 14.30 di Kuala Lumpur International Airport, Ferry tidak diizinkan memasuki wilayah Malaysia. Dia lantas diminta naik pesawat Air Asia menuju Jakarta. Saat tiba di Bandara Soekarno Hatta itu, Ferry langsung ditangkap oleh tim Bareskrim yang dipimpin oleh Wadir I/ Keamanan dan Trans-Nasional Kombes Pol Bachtiar Tambunan.
Menurut Abubakar, diubahnya rute dari Ghuangzhou-Nanning-Jakarta menjadi Ghuangzhou-Kuala Lumpur mengindikasikan adanya upaya Ferry melarikan diri. ”Pasti dia sudah merasa berada dalam pengawasan polisi,” jelasnya