Politikus PDIP: Masyarakat Harus Bijak Menyikapi Dugaan Penistaan Agama Oleh UAS
“Antisipasi bisa dilakukan dengan mengintensifkan komunikasi yang saling menghormati dengan berbagai pihak yang memiliki komitmen kuat merawat kebangsaan Indonesia yang majemuk,” kata Ketua Presidium Pusat ISKA Hargo Mandiraharjo dan Presidium Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia ISKA Pusat, Liona Nanang Supriatna dalam pernyataan bersama diterima Senin (19/9).
Presidium Pusat ISKA dalam pernyataannya juga meminta negara dengan seluruh perangkat yang dimilikinya untuk hadir dalam menyikapi hal ini untuk terciptanya kehidupan berbangsa yang rukun damai dalam kebinekaan.
BACA JUGA: Lima Poin Seruan MUI terkait Kasus Video Ustaz Abdul Somad
Lebih lanjut, Presidium Pusat ISKA mengatakan Indonesia merupakan manifestasi perjuangan bukan saja oleh satu golongan, namun dibangun oleh seluruh anak bangsa yang berbeda suku, etnis, agama dan kepercayaan.
Perbedaan pemahaman teologi merupakan hal yang wajar. Namun bukan alasan yang dibenarkan bila perbedaan tersebut untuk merendahkan dan melecehkan keyakinan yang berbeda.
ISKA menyayangkan beredarnya video ceramah Ustaz Abdul Somad yang viral beberapa hari ini karena diduga memuat konten penistaan agama.
Beredarnya konten tersebut ke publik mencederai semangat dan usaha menjaga toleransi antarpemeluk agama. Toleransi merupakan modal dasar keberlangsungan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. Komitmen merawat kebangsaan Indonesia merupakan tanggung jawab moral kita bersama tanpa harus mempertimbangkan kuantitas.
“Dalam keyakinan terang iman Katolik maka baiknya seluruh elemen dan umat Katolik untuk bersikap secara proporsional dan bijaksana dalam menyikapi konten tersebut,” kata Hargo Mandiraharjo dan Liona Nanang Supriatna.(fri/jpnn)