Politikus PDIP: Masyarakat Harus Bijak Menyikapi Dugaan Penistaan Agama Oleh UAS
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Restu Hapsari mengimbau masyarakat bijak dan tidak mudah terprovokasi terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ustaz Abdul Somad (UAS).
“Saya mengimbau dan saya yakin umat Nasrani tidak mudah terprovokasi dan melakukan tindakan yang bisa merusak kerukunan dan perdamaian antarumat beragama, khususnya dengan umat Muslim. Saya berharap umat Nasrani dan umat Muslim makin bijak menghadapi hal-hal seperti ini, karena kita sudah terlalu sering ditempa dengan peristiwa-peristiwa serupa. Perlu kedewasaan dan sikap bijak untuk menjaga persatuan dan perdamaian antarumat beragama," ujar Restu dalam keterangan persnya, Senin (19/8).
Restu yang juga Sekjen Taruna Merah Putih ini mengatakan momentum Hari Raya Kemerdekan Republik Indonesia ke-74 sejatinya harus menjadi perenungan kebangsaan dan meneguhkan spirit kebinnekaan, namun hal ini terganggu dengan ceramah Ustaz Abdul Somad dalam video yang beredar beberapa hari ini.
BACA JUGA: Polri Diminta Cekal UAS Terkait Dugaan Penistaan Agama
Menurut Restu, meski dilakukan di tempat tertutup, namun akhirnya ceramah bernuansa ujaran kebencian tersebut beredar ramai di media massa, facebook dan twitter. Ustaz Abdul Somad yang memosisikan diri sebagai intelektual Muslim dan memiliki kecukupan ilmu teologis secara terang-terangan di hadapan umat Islam yang mengikuti ceramahnya diduga telah melecehkan simbol keimanan bagi umat Nasrani. Hal ini, menurut Restu, jauh dari semangat hidup berbangsa dalam payung Pancasila yang mengedepankan semangat toleransi antarumat beragama.
“Dalam ceramahn Ustaz Abdul Somad begitu eksplisit dan agresif menyatakan bahwa di dalam salib ada jin kafir dalam bentuk patung. Ustaz Abdul Somad yang merupakan seorang pemuka agama tidak menampakkan semangat toleransi tersebut,” kata Restu.
Antisipasi Efek Negatif
Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) menginstruksikan kepada jaringan ISKA di seluruh Indonesia untuk bisa ikut aktif mengantisipasi efek negatif yang ditimbulkan akibat beredarnya vidoe ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang diduga memuat konten penistaan agama.