Polusi Udara Pengaruhi Kualitas Tidur?
Setelah mempertimbangkan sejumlah faktor termasuk usia, status dan kondisi kesehatan, mereka yang terpapar polusi udara selama lima tahun cenderung berada di kelompok terbawah efisiensi tidur.
Namun, tidak jelas apakah polusi itu sendiri sungguh bisa memengaruhi kualitas tidur peserta atau apakah kualitas tidur yang buruk mungkin terkait dengan faktor lain yang berhubungan dengan polusi, seperti kebisingan yang diakibatkan oleh lalu lintas.
Selain itu, jika penelitian ini mengambil riwayat tidur seseorang hanya satu minggu ke belakang, hal ini tidak mencerminan pola tidur yang sesungguhnya.
Seorang ahli epidemiologi dari Universitas McGill di Kanada, Scott Weichenthal yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan, penelitian tersebut tidak membuktikan polusi udara menyebabkan tidur yang buruk. Menurut dia, hal itu tentu harus ada bukti yang meningkat bahwa polusi udara memengaruhi kondisi tubuh.
Profesor kesehatan lingkungan di University of Birmingham, Roy Harrison mengatakan ada hubungan antara polusi udara dan kualitas tidur. Menurutnya, berdasarkan penelitian sebelumnya, telah menunjukkan hubungan antara paparan nitrogen dioksida dan efek pada berbagai fungsi fisiologis dan biokimia di dalam tubuh. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika eksposur semacam itu juga mempengaruhi pola tidur.
Pola tidur yang cukup sekitar 7-8 jam di malam hari mungkin terlalu sulit untuk diikuti bagi beberapa orang. Namun, hal yang perlu diperhatikan dalam membentuk rutinitas tidur adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Karena dengan menjalankan gaya hidup sehat, kualitas tidur pun bisa terjaga.(DA/RVS/klikdokter)