Populasi Sapi Indonesia Meningkat 5 Juta Ekor
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan sapi Indonesia menurut BPS mengalami peningkatan hampir 5 juta ekor sapi dalam periode 2014–2019. Peningkatan populasi sapi yang ada saat ini diungkapkan tidak lepas dari penggunakan teknologi inseminasi buatan (IB) secara masif, yaitu dengan sistem perkawinan pada ternak sapi secara buatan.
“Perkembangan sapi kita pada saat awal pemerintahan Jokowi sesuai BPS itu populasinya 14 Juta, namun hari ini sapi kita sudah ada 18 juta ekor hampir 19 juta ekor. Ada kenaikan hampir 5 juta ekor,” ungkap Amran pada Rapat Evaluasi UPSUS SIWAB tahun 2019 Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Rabu (10/10).
“Insya Allah akhir tahun bisa 19 juta. Satu juta ekor per tahun kenaikannya” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Amran meminta agar beternak secara cerdas, misalnya ternak sapi limosin, dimana satu sapi Limosin setara dengan 3 atau 4 sapi lokal.
Melihat populasi yang meningkat pesat, Amran meminta anggaran ditambah untuk program Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting ini.
Pembangunan sub-sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian, dimana sektor ini memiliki nilai strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat atas bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, dan peningkatan rata-rata pendapatan penduduk Indonesia dan taraf hidup petani, peternak dan nelayan.
Dalam kesempatan ini, Menteri Amran memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur sebagai pembina UPSUS SIWAB terbaik propinsi di Indonesia.
“Terima kasih semua pihak yang telah bersinergi atas prestasi ini. Terus kita tingkatkan dan kita tularkan kepada provinsi yang berminat,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sesaat setelah menerima penghargaan.