Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Potensi Rp 92 Triliun per Tahun, Cukai Karbon Lebih Cuan Ketimbang PPN 12%

Selasa, 31 Desember 2024 – 13:40 WIB
Potensi Rp 92 Triliun per Tahun, Cukai Karbon Lebih Cuan Ketimbang PPN 12% - JPNN.COM
Ahmad Safrudin menilai cukai karbon lebih cuan ketimbang PPN 12%, berpotensi mencapai Rp 92 triliun per tahun.. (Ilustrasi). Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin menyarankan penerapan cukai karbon kendaraan bermotor sebagai alternatif untuk menambah pendapatan negara.

Langkah ini dinilai lebih bijak dibandingkan dengan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, yang dinilai membebani rakyat.

“Cukai karbon kendaraan bermotor dapat memberikan potensi pendapatan hingga Rp 92 triliun per tahun secara bersih, jauh lebih besar dibandingkan tambahan Rp 67 triliun dari kenaikan PPN 1%,” ujar Ahmad dalam keterangannya, Selasa (31/12).

Pendapatan tersebut, lanjutnya, diperoleh setelah dikurangi insentif fiskal untuk kendaraan beremisi karbon rendah atau Net-Zero Emission Vehicle (Net-ZEV).

Menurut Ahmad, kebijakan ini sejalan dengan amanat global untuk memerangi perubahan iklim. Fenomena seperti La Niña dan El Niño telah menunjukkan dampak nyata dari krisis iklim, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, hingga kerusakan ekosistem.

"Dengan menerapkan cukai karbon, pemerintah dapat berkontribusi pada mitigasi emisi sekaligus membuka peluang pendapatan baru,” jelasnya.

Ahmad juga menyoroti potensi besar Indonesia, dalam mendukung tren kendaraan listrik global. Net-ZEV berbasis motor listrik dan baterai adalah masa depan.

"Indonesia memiliki keunggulan kompetitif karena ketersediaan bahan baku seperti nikel, kobalt, dan rare earth yang melimpah, serta kemampuan anak bangsa dalam mengembangkan prototipe kendaraan listrik,” tambahnya.

Ahmad Safrudin menilai cukai karbon lebih cuan ketimbang PPN 12%, berpotensi mencapai Rp 92 triliun per tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News