Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Prabowo Minta Buruh Tak Tuntut Kenaikan Upah, Jubir Anies: Bukti Tak Peduli Nasib Pekerja

Kamis, 09 November 2023 – 23:56 WIB
Prabowo Minta Buruh Tak Tuntut Kenaikan Upah, Jubir Anies: Bukti Tak Peduli Nasib Pekerja - JPNN.COM
Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto berpidato saat menghadiri deklarasi dukungan dari Induk Koperasi Unit Desa (KUD) di Jakarta, Sabtu (4/11/20223). ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.

jpnn.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pemikirannya terkait buruh yang setiap tahun selalu menuntut pengusaha menaikkan upah minimum.

Ia meminta buruh untuk tak selalu menuntut pengusaha menaikkan upah mereka, terutama ketika perusahaan tempat mereka bekerja sedang tidak untung.

Sebagai kompensasi kenaikan upah minimum, Prabowo mengatakan kalau terpilih menjadi presiden dalam Pilpres 2024, ia akan memberikan sejumlah subsidi kepada para buruh. Antara lain subsidi BBM, biaya kesehatan, biaya sekolah, hingga makan siang gratis

Bagi juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra, pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa Prabowo tidak memiliki empati kepada kehidupan para buruh. Menurutnya, buruh adalah kalangan yang paling rentan jatuh miskin.

“Ini membuktikan Prabowo tidak mengerti dan tidak peduli pada buruh yang sesungguhnya hidupnya sangat rawan saat ini. Mereka ini situasinya paling rentan, tertimpa situasi sedikit saja bisa langsung jatuh miskin. Padahal mereka inilah yang telah menjaga pertumbuhan ekonomi kita masih di atas 5 persen melalui konsumsi dan daya beli yang dimiliki meski terbatas”, kata Surya melalui keterangannya, Kamis (9/11).

Menurut Surya, beberapa waktu terakhir adalah momen di mana tekanan terberat mendera para buruh dalam sejarah negeri ini. Ia menyebutkan tekanan beruntun terhadap kaum buruh dimulai sejak pandemi Covid-19, yang berdampak PHK di segala sektor, hingga pada lahirnya UU Cipta Kerja yang mengancam keamanan kerja para buruh.

Oleh karenanya, lanjut mantan Wakil Menteri ATR/BPN ini, buruh harus dijaga daya belinya karena kontribusi mereka yang signifikan terhadap pertumbuhan konsumsi agregat.

“Konsumsi agregat berkontribusi sebesar 52 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Upah buruh di Indonesia relatif rendah dari total biaya produksi. Menurut hasil survei Bank Dunia, komponen gaji karyawan hanya 9-12 persen dari total biaya produksi”, terangnya.

Bagi juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra, pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa Prabowo tidak memiliki empati kepada kehidupan para buruh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News