Prabowo Pertanyakan Kelayakan 300 JPO di Jakarta
jpnn.com - JAKARTA - Robohnya pagar dan papan reklame jembatan penyebrangan orang (JPO) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (24/9) lalu, menjadi perhatian serius DPRD DKI. Apalagi insiden tersebut menyebabkan empat nyawa melayang dan enam korban luka-luka serius.
Anggota Komisi B DPRD DKI Prabowo Soenirman meminta pemerintah provinsi untuk memastikan bahwa JPO lainnya di ibu kota masih dalam kondisi layak. Pasalnya, ada 300 lebih titik JPO tersebar di wilayah DKI Jakarta.
”Kami meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan pengecekan seluruh JPO di ibu kota. Karena diyakini masih banyak yang kondisinya buruk dan rawan ambruk seperti di JPO Pasar Minggu,” ujar Prabowo kepada wartawan, Minggu (25/9).
Menurut Prabowo, Komisi B juga berencana memanggil instansi terkait, yakni Dinas Perhubungan dan juga PT Transjakarta, selaku penanggung jawab JPO. Selain itu, aparat kepolisian juga diharapkan ikut melakukan penyelidikan, karena diduga kuat ada unsur kelalaian.
”Jika ada yang bersalah harus dikenai sanksi tegas, dan jangan sampai lepas tangan,” ujar politikus Gerindra itu.
Lebih jauh, Prabowo juga menyoroti keberadaan papan iklan atau reklame di JPO. Selain pemasukan untuk daerah yang tidak transparan dari reklame tersebut, diduga pemasangannya juga tidak sesuai prosedur yang benar.
”Semua persoalan tersebut harus menjadi pekerjaan rumah Pemprov DKI yang secepatnya bisa diselesaikan. Pimpinan DKI jangan hanya bisa marah-marah saja dan mencari kambing hitam dengan menyalahkan pihak lain,” tegasnya.
Pengamat tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriatna juga mengkritik pengelolaan JPO serta papan reklame luar ruangan oleh Pemprov DKI Jakarta. Dia mempertanyakan apakah DKI Jakarta memiliki standar baku terkait aturan pemasangan iklan media luar ruang di JPO.